makalah geografi (kependudukan)
Makalah geografi
Transisi Demografi
Disusun oleh :
Ahmad Shohibul wafa T. A
Ardino Muhammad Rahmat
Devi afitha Sari
Farikhtus Ulfa
Muhammad Azzam Alfarisi
Muhammad Rizqi Amrullah
Daftar isi
Hal
Daftar isi ................................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ............................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................................... 1
1.3. Tujuan.......................................................................................................................... 2
1.4. Manfaat........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Penduduk..................................................................................................................... 3
2.2. Transisi Demografi...................................................................................................... 3
2.3. Faktor-Faktor yang
mempengaruhi kependudukan............................................... 6
BAB III KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................. 9
3.2. Kritik dan Saran.......................................................................................................... 9
3.3.Daftar pustaka.............................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan
jumlah penduduk yang banyak. Dapat dilihat dari hasil sensus penduduk yang
semakin tahun semakin meningkat. Dalam pengetahuan tentang kependudukan dikenal
sebagai istilah karakteristik penduduk yang berpengaruh penting terhadap proses
demografi dan tingkah laku sosial ekonomi penduduk.
Dibanding dengan
negara-negara yang sedang berkembang lainnya, Indonesia menempati urutan ketiga
dalam jumlah penduduk setelah Cina dan India. Indonesia merupakan negara yang
sedang membangun dengan mempunyai masalah kependudukan yang sangat serius
disertai dengan, yaitu jumlah penduduk yang sangat besar disertai dengan
tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi dan persebaran penduduk yang tidak
merata. Jumlah penduduk bukan hanya merupakan modal , tetapi juga akan merupakan
beban dalam pembangunan.
Pertumbuhan penduduk
yang meningkat berkaitan dengan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat.
Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen demografi seperti fertilitas,
mortalitas, migrasi akan membantu para penentu kebijakan dan perencana program
untuk dapat mengembangkan program pembangunan kependudukan dan peningkatan
ksesejahteraan masyarakat yang tepat pada sasarannya.
Masalah utama yang
dihadapi di bidang kependudukan di Indonesia adalah masih tingginya pertumbuhan
penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk.
1.2.
Rumusan masalah
Dalam hal ini,
demografi menitik beratkan perhatiannya terhadap faktor-faktor Demografik yang
mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk
1.3.
TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi kelas XI
1.4.
MANFAAT
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu
untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi peningkatan jumlah penduduk,
sehingga
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
PENDUDUK
- Orang
yang tinggal di daerah tersebut
- Orang
yang secara hukum berhak
tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat
resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial.
Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial.
2.2. TRANSISI DEMOGRAFI
Transisi demografi
adalah perubahan terhadap fertilitas dan mortilitas yang besar. Perubahan atau
transisi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Pada gambar diatas terlihat transisi penduduk
ada posisi stabil pada tingkat kelahiran tinggi, menjadi turun ke stabil pada
kelahiran dan kematian rendah.
A. Pada keadaan I
Tingkat kelahiran dan
kematian tinggi antara 40 sampai 50. Keadaannya masih alami tingkat kelahiran tinggi/
tidak terkendali dan tingkat ekonomi yang rendah, sehingga kesehatan dan gizi
lingkungan kurang mendukung. Akibatnya kelaparan dan kejadian penyakit tinggi
sehingga tingkat kematian pun tinggi (kondisi pra intervensi/pembangunan).
B. Pada keadaan II
Angka kematian turun
lebih dahulu akibat peningkatan pembangunan dan teknologi, misalnya dibidang
kesehatan, lingkungan, perumahan dan lain-lain. Kondisi ekonomi makin membaik
akibat pembangunan dan pendapatan penduduk meningkat sehingga kesehatan semakin
baik. Akibatnya tingkat kelahiran tetap tinggi (makin sehat) tetapi angka
kematian menurun (akibat kesehatan dan lain- lain). Pada kondisi ini akan
terasa tingginya laju pertumbuhan penduduk alami, seperti dialami indonesia
pada periode tahun 1970 sampai 1980 dengan angka pertumbuhan 2,32 % per tahun.
C. Pada keadaan III
Terjadi perubahan
akibat pembangunan dan juga upaya pengendalian penduduk, maka sikap terhadap
fertilitas berubah menjadi cenderung punya anak sedikit, maka turunnya tingkat
kematian juga diikuti turunnya tingkat kelahiran sehingga pertumbuhan penduduk
menjadi tidak tinggi lagi. Keadaan tersebut dapat dilihat pada pertumbuhan
penduduk indonesia periode 1980 sampai 1990 yang turun menjadi 1,85 %.
D. Pada keadaan IV
Bila penurunan tingkat
kelahiran dan kematian berlangsung terus menerus, maka akan mengakibatkan
pertumbuhan yang stabil pada tingkat yang rendah indonesia sedang
menuju/mengharap tercapainya kondisi ini yaitu penduduk bertambah sangat rendah
atau tanpa pertumbuhan. Demikian lah gambaran transisi demografi yang dapat
dipercepat dengan peningkatan pembangunan terutama bidang ekonomi, kesehatan,
pendidikan, dan kb.
Menurut blacker (1947) ada 5 phase dalam
teori transisi demografi, dimana khususnya phase 2 dan 3 adalah phase transisi.
Tahap-tahap
dalam transisi demografi
1.
Tahap stasioner tinggi
Tingkat kelahiran: tinggi
Tingkat kematian: tinggi
Pertumbuhan alami: nol/sangat rendah
Contoh: eropa abad 14
2.
Tahap awal perkembangan
Tingkat kelahiran: tinggi (ada budaya pro natalis)
Tingkat kematian: lambat menurun
Pertumbuhan alami: lambat
Contoh: india sebelum pd ii
3.
Tahap akhir perkembangan
Tingkat kelahiran: menurun
Tingkat kematian: menurun lebih cepat dari tingkat kelahiran
Pertumbuhan alami: cepat
Contoh: australia, selandia baru tahun ‘30an
4.
Tahap stasioner rendah
Tingkat kelahiran: rendah
Tingkat kematian: rendah
Pertumbuhan alami: nol/sangat rendah
Contoh: perancis sebelum pd ii
5.
Tahap menurun
Tingkat kelahiran: rendah
Tingkat kematian: lebih tinggi dari tingkat kelahiran
Pertumbuhan alami: negatif
Contoh: jerman timur & barat tahun ‘75
Ada beberapa masalah
dalam mengaplikasikan teori transisi demografi bagi negara-negara berkembang.
Bila di eropa, penurunan mortalitas lebih dikarenakan pembangunan sosio
ekonomi, namun penurunan mortalitas dan fertilitas di negara-negara berkembang
lebih karena pengaruh faktor-faktor lain seperti: peningkatan pemakaian
kontrasepsi, peningkatan perhatian pemerintah, modernisasi, pembangunan dll.
2.3. FAKTOR-FAKTOR DEMOGRAFIK YANG MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
1) ANGKA KELAHIRAN (fertilitas)
Fertilitas dalam pengertian demografi adalah
kemampuan seorang wanita secara riil untuk melahirkan yang diwujudkan dalam
jumlah bayi yang senyatanya dilahirkan. Tinggi rendahnya kelahiran erat
hubungannya dan tergantung Pada struktur umur, banyaknya kelahiran, banyaknya
perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi, aborsi, tingkat pendidikan, status
pekerjaan, serta pembangunan.
Berikut ini faktor pendorong dan faktor
penghambat kelahiran.
A. faktor pendorong kelahiran (pronatalitas)
1) anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
2) sifat alami manusia yang ingin melanjutkan
keturunan.
3) pernikahan usia dini (usia muda).
4) adanya anggapan bahwa anak laki-laki lebih
tinggi nilainya, jika dibandingkan dengan anak perempuan, sehingga bagi
keluarga yang belum memiliki anak laki-laki akan berusaha untuk mempunyai anak
laki-laki.
5) adanya penilaian yang tinggi terhadap
anak, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak akan berupaya bagaimana
supaya memiliki anak.
B. Faktor penghambat kelahiran
(antinatalitas)
1) adanya program keluarga berencana (kb).
2) kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan.
3) adanya peraturan pemerintah tentang
pembatasan tunjungan anak bagi pns.
4) adanya uu perkawinan yang membatasi dan
mengatur usia pernikahan.
5) penundaan usia pernikahan karena alasan
ekonomi, pendidikan dan karir.
6) adanya perasaan malu bila memiliki banyak
anak
2) ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)
angka kematian dibedakan menjadi tiga macam
yaitu angka kematian kasar, angka kematian khusus, dan angka kematian bayi.
Tinggi rendahnya angka kematian penduduk
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat.
1) faktor pendorong kematian (promortalitas)
(a) adanya wabah penyakit seperti demam
berdarah, flu burung dan sebagainya.
(b) adanya bencana alam seperti gempa bumi,
tsunami, banjir dan sebagainya.
(c) kesehatan serta pemenuhan gizi penduduk
yang rendah.
(d) adanya peperangan, kecelakaan, dan
sebagainya.
(e) tingkat pencemaran yang tinggi sehingga
lingkungan tidak sehat.
2) faktor penghambat kematian
(antimortalitas)
(a) tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi
masyarakat yang sudah baik.
(b) negara dalam keadaan aman dan tidak
terjadi peperangan.
(c) adanya kemajuan iptek di bidang
kedokteran sehingga berbagai macam penyakit dapat diobati.
(d) adanya pemahaman agama yang kuat oleh
masyarakat sehingga tidak melakukan tindakan bunuh diri atau membunuh orang
lain, karena ajaran agama melarang hal tersebut.
3) MIGRASI
Migrasi merupakan
salah satu faktor yang memengaruhi angka pertumbuhan penduduk. Migrasi adalah
perpindahan penduduk. Orang dikatakan telah melakukan migrasi apabila orang
tersebut telah melewati batas administrasi wilayah lain.
Jenis-jenis
migrasi:
A.transmigrasi
(perpindahan dari satu daerah (pulau) untuk menetap ke daerah lain di dalam
wilayah republik indonesia).
B.urbanisasi
(perpindahan penduduk dari desa ke kota besar)
C.emigrasi
(perpindahan penduduk dari dalam negeri kemudian menetap di luar negeri).
D.
Imigrasi (kebalikan dari emigrasi)
E.
Re-emigrasi (kembali ke tempat asal)
1) migrasi
keluar adalah keluarnya penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain
dan bertujuan untuk menetap di wilayah yang didatangi.
2) migrasi
masuk adalah masuknya penduduk dari wilayah lain ke suatu wilayah
dengan tujuan menetap di wilayah tujuan. Migrasi keluar adalah orang yang
melakukan migrasi ditinjau dari daerah asalnya, sedangkan migrasi masuk adalah
orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah tujuannya.
BAB III
PENUTUP
5.1.
KESIMPULAN
Masalah kependudukan
adalah masalah yang paling penting dalam pembangunan suatu negara karena dapat
menghambat pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan. Dengan persebaran
penduduk yang lebih merata dimaksudkan untuk membantu mengurangi berbagai beban
sosial, ekonomi dan ling¬kungan yang ditimbulkan akibat tekanan kepadatan
penduduk yang semakin meningkat. Di samping itu persebaran penduduk yang lebih
merata juga dimaksudkan untuk membuka dan mengem¬bangkan wilayah baru guna
memperluas lapangan kerja dan me¬manfaatkan sumber daya alam sehingga lebih
berhasil guna. Jumlah penduduk yang lebih sedikit akan mempermudah pemerintah
untuk meningkatkan derajat hidup, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Dengan demikian hasil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan
masyarakat, baik di wilayah yang berkepadatan tinggi maupun di wilayah baru.
5.2. KRITIK DAN SARAN
Dengan membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat
mengambil intisari atau pelajaran dari makalah ini. Untuk meningkatkan
perekonomian pada pembangunan Negara maka diperlukan peran pemerintah dalam
mengambil kebijakan-kebijakan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Biran Afandi, Kontrasepsi, Keluarga
Berencana, Ilmu Kebidanan, Jakarta, Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawiroharjo,
1991
BKKBN, Gerakan Keluarga Berencana Nasional,
Jakarta, 1998
BKKBN, Kependudukan KB dan KIA, Bandung
Balai Litbang, Jakarta 1999.
http://warnawarnidina.blogspot.com/2010/10/kependudukan-dan-mobilitas-sosial.html [diakses 1 November 2012].
Komentar