penanganan terhadap pelaku kejahatan

Penanganan terhadap  pelaku kejahatan berbahaya
Jenis kejahatannya
·         Pelaku kejahatan seksual
·         Pelaku kejahatan agresif
·         Psikopat
Jenis intervensi
·         Pendekatan medis, seperti obat-obatan
·         Pendekatan psikoterapi
·         Pendekatan terapi kognitif-perilaku
·         Pendekatan relapse prevention
Isu penanganan pada populasi psikiatri forensik
1.      Ada perbedaan dalam tujuan penanganan. Di Indonesia ada dua lembaga yaitu hukum dan psikiatri forensik. Psikiatri forensik bertujuan untuk kesembuhan dan tidak melakukan kejahatan yang sama. Sedangkan para penegak hukum bertujuan untuk residivisme.
2.      Indikator kesuksesan. Orang sembuh berdasarkan data empirik dan kemajuan penanganan dengan salah satunya tes MMPI-wawancara, sedangkan penegak hukum yang penting tidak ada residivisme.
3.      Psikolog tidak membedakan instrumen antara pasiennya dan pelaku kriminal. Banyak pelaku kejahatan seksual mengingkari kejahatannya atau tidak melihat sebagai masalah seksual. Pelakunya banyak yang tidak ingin terapi.
Penilaian oleh psikologi forensik
1.      Pelaku kejahatan seksual memiliki masalah seksual dan nonseksual, penilaian meliputi sosial, kognitif, afektif, fisiologis
2.      Pendekatan melalui interview sebelum, selama, dan setelah. Interview meliputi perkembangan seksual dan sosial termasuk hubungan saat kecil dengan keluarga, frekuensi aktivitas menyimpang.
3.      Apakah ada faktr gaya hidup
4.      Mengambil info dari sumber lain seperti keluarga, korban dan rekaman pengadilan.
5.      Terapis perilaku mempertimbangkan PPG
6.      Ditambah pengukuran melalui self report
7.      Ditambah MMPI untuk mengidentifikasi: disposional, sosialisasi, rasa permusuhan, empati, kompetensi sosial, seperti menyelesaikan masalah
Penanganan organis (medis)
·         Operasi
·         Kebiri
·         Medikasi antiandrogen
Dengan asumsi bahwa penyimpangan seksual adalah fungsi dari dorongan seksual. Sedangkan pendekatan operasi belum mengatakan berhasil.
Penanganan psikoterapi
            Fokusnya pada sejarah masa kecil
            Tujuan: untuk menoleransi masalah yang tidak selesai pada masa lalu. Pelaku menyadari bahwa penyerangan seksual adalah tindakan yang kompulsif (adiktif) yang harus mereka kendalikan.
Terdapat 3 area besar yang dapat dibagi:
·         Pendidikan
·         Rasionalisasi
·         Konseling
Terapi berdasar perilaku kognitif
Tujuan untuk mengubah preferensi seksual dan menguatkan kemampuan heterogen.
Dengan cara:
1.      Mereduksi gairah seksual. Dengan syok listrik, degan covert sensitisation (penghukuman tersembunyi) yaitu pasien membayangkan perilaku negatif dan kulminasi dengan konsekuensi negatif. Hal ini terutama berhasil pada exhitionism dan paprafilia, yaitu dengan terapi malu. Diminta verbalisasi (direkam) dengan ORC
2.      Peningkatan heteroseksual yaitu dengan training (latihan)
Relapse prevention
Pada pemerkosa dan pelecehan anak. sebuah waktu selang, sepertti kambuhnya fantasi menyimpang dapat diikuti pada resiko tinggi. Penanganan fokus pertama pada menghindari lapses, alkohol, dan pornografi.
Penanganan pelaku kejahatan agresif
Pada individu jarang mau melakukan penanganan, jarang dilihat oleh psikologi forensik. Hal ini disebabkan karena secara kultural itu diterima. Perilaku agresif ini dapat dilihat dalam konteks gaya hidup.
Pelanggar perilaku agresif
·         Instrumental: kekerasan jadi alat
·         Marah : kekerasan menjadi tujuan akhir
Hal ini kemudian menimbulkan penanganan berbeda
·         Instrumen: belajar untuk merubah kepercayaan perilaku agresif
·         Marah: pengendalian emosional dan regulasi diri
Penanganan:
1.      Penanganan psychoparmalogical. Dengan tujuan terhadap suasana hati, pengaruh emosi hanya muncul pada psikiatri dengan menenangkan/memabukkan. Kemudian muncul isu etis yaitu potensi menghukum tidak jelas, tidak memperhatikan penyebab dari lingkungan, dampak samping seperti tremor, mulut kering dan saraf. Penggunaan obat-obat dengan pendekatan pragmatis
2.      Intervensi psikodinamik. Pertumbuhan kepribadian dan terapi. Isu yang muncul terapi kelompok yaitu memotivasi pasien dan kapasitas untuk berubah, tekanan keluarga dan pengadilan, kesuksesan bergantung pada ego pasien, terapi tidak mengubah kepribadian.
3.      Behavioural dan kognitif (self instruction)

Psikopati
Gangguan kepribadian terlihat normal tapi paling sering didampingi.
1.      Psikoparmacologi. Namun obat-obatan ini jarang dipakai
2.      Psikoterapi individual. Hal ini gabisa juga karena manipulatif, gabisa membentuk kedekatan dengan terapis, mereka egosentris.
3.      Pendekatan komunitas terapis. Seperti therapeutic community (terapis dipilih dalam latar belakang berbeda-beda. Kadang warga juga diminta, bagian dari self-help philosophies, efektif pada pengguna alkohol. Model Therapeutic Community: atmosfir informal, harus rutin, penjelasan progress, residen sebagai terapis yang membantu. Masyarakat diikutkan karena tanggung jawab individu juga tanggung jawab lingkungan.

4.      Pendekatan cognitive-behaviorial. Bagaimana belajar pemain peran tertentu. 

Komentar

Postingan Populer