penyimpangan seksual

Penyimpangan Seksual
Teori atas penyimpangan seksual
1.      Perspektif biologis yaitu reaksi dari dorongan seksual yang tinggi
2.      Perspektif psikodinamik berkaitan dengan ego dan masa lalu.
Fantasi menyimpang merepresentasikan usaha untuk menguasai trauma masa kecil. Pendekatan ini menjelaskan bentuk motif nonseksual pada perilaku seksual.
3.      Teori pembelajaran yaitu karena adanya pengalaman (sesuatu yang dipelajari) dan karena individu gagal dalam memenuhi hubungan heteroseksual. Heteroseksual adalah bagaimana beradaptasi dengan lingkungan. Kegagalan dalam interaksi dengan orangtua yaitu gagalnya sosialisasi. Kegagalan tersebut juga termasuk kegagalan dalam kognisi, apabila perilaku tersebut diberi penguat (reinfoorcement) contohnya dengan gambar dan hukuman. Kegagalan yang ada menciptakan ikatan kasih sayang dan kemampuan intim.
4.      Sosiokultural. Kultur (budaya) mempunyai peran yang penting dalam mempromosikan perilaku menyimpang. Dalam pandangan feminis, pemerkosaan ekspresi dari hubungan kekuasaan laki-laki terhadap perempuan. Pemerkosaan adalah kejahatan kekerasan, hal ini terlihat dari penerapan pada lagu dan dipengaruhi media massa.
Kategori Parahilias menurut DSM III-R
·         Exhibitionism: yaitu memperlihatkan genital laki-laki dalam kondisi yang secara sosial tidak layak. Penyebabnya biasanya stress pada masa dewasa. Profil pelaku memiliki pendidikan yang baik, kebanyakan menikah tapi jarang punya hubungan yang memuaskan, masalah psikologis dan sosial yang tidak parah.
·         Penyerangan Sexual (Sexual Agression): upaya menyentuh, mengganggu korban dengan penggunaan ancaman atau paksaan dengan penyerangan seksual. Profil korban biasanya adalah orang asing
·         Fetisihism
·         Frotteurism
·         Pedophilia
·         Sexual Masochism
·         Sexual Sadism
Karakteristik: narsistis dan egosentris, instropektif, menyendiri, malu-malu, keinginan untuk kekuasaan, fantasi, parphilia. Perencanaan untuk melanggar memberi fantasi superior. Bukan penetrasi dan orgasme jadi komponen penting dan dia mungkin masturbasi diatas tubuh atau menggunakan pengganti penis.
·         Transvestic Fetishm
·         Voyeurism

Hal ini kemudian ada yang berakhir pada kejahatan seksual yaitu pemerkosaan dan pelecehan seksual pada anak
2 jenis pemerkosaan:
o   Blitz: tiba-tiba, dilakukan oleh orang asing
o   Confidence: dilakukan oleh seseorang menggunakan tipudaya untuk mendapatkan akses korban
Faktor kultural pada tindakan pemerkosaan
·         Menurut pandangan feminis, merupakan hubungan kekuasaan. Perilaku dan kepercayaan tentang wanita dan hubungan antara perbedaan jenis kelamin
Faktor lingkungan dan situasional
·         Pemerkosa memiliki latar belakag keluarga yang sama
·         Faktor situasional mempengaruhi agresi pelaku
·         Dalam pemerkosaan terdapat beberapa pemicu seperti alkohol, film erotis, kesalahan persepsi atas tanda sosial


Komentar

Postingan Populer